Langsung ke konten utama

Peluk yang Tak Pernah Datang


Kesendirian yang sangat menyakitkan dimana tidak ada uluran tangan saat ia terjatuh. Lelah, yah kata itu selalu terucap pada mulutnya. Lelah dengan segala hal yang menimpa pada sosok perempuan dengan banyak beban di pundaknya. Ia selalu menjadi sandaran dikala orang sekitar sedang jatuh, tapi saat dia terjatuh ia bersandar kepada siapa?

Dia berada pada kesunyian yang menyelimuti dirinya. Tapi ditengah sunyi terdapat banyak sekali kebesingan yang berada dikepala. Hidup terkadang memang suka bercanda bahkan bercanda dengan  berlebihan. Kegagalan, perpisahan, hinaan, dan tekanan selalu saja ia rasakan. Memilih untuk menyerah terkadang sesuatu yang dirasa sangat bodoh lalu ia memilih untuk bertahan demi secangkir kopi yang bisa sedikit menyembuhkan luka.

terlalu banyak mimpi yang ia genggam, terlalu banyak harapan yang ia terima, sungguh apakah ia akan kuat dengan semuanya? namun meski seperti itu, ia tetap melangkah, meski langkahnya terseok-seok, dan meski tangisnya kerap tertahan di balik senyumannya. Dunia seolah tak memberikan ruang nafas untuknya. Setiap pagi disambut oleh kekecewaan baru dan setiap malam akan diakhiri dengan doa-doa yang semakin lirih. Tapi ia tahu, menyerah bukanlah pilihan, karena ada jiwa-jiwa yang bergantung pada keberadaannya, dan ada cerita-cerita yang belum selesai ia tulis.

Terkadang dalam diamnya, ia berbicara dengan dirinya sendiri, mencari-cari sisa semangat yang mungkin masih tesembunyi di balik lukanya. Ia tahu bahwa hidup akan selalu ramah, tapi ia pun percaya bahwa badai tak selamanya menetap. Walau sering merasa tak dihargai, walau sering merasa tak dipahami, ia tetap memeluk harapan. Ia menyadari bahwa menjadi kuat bukan berarti tak pernah rapuh, tapi mampu berdiri kembali meski sempat jatuh berkali-kali. Ia bukan tokoh utama dalam cerita orang lain, namum dalam kisah hidupnya sendiri ia adalah pahlawan yang tak pernah berhenti berjuang. dan meskipun hari ini masih gelap, ia yakin suatu saat fajar akan datang, membawa cahaya baru untuk hati yang lelah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Perjalanan Karier Rony Parulian: Dari Panggung Audisi ke Album Pertama"

  Rony Parulian baru saja meliris album pertamanya yang berjudul “Rahasia Pertama” yang liris pada 02  mei 2025, dengan delapan lagu yang akan hadir pada album pertamanya. Rony Parulian lelaki asal jakarta kelahiran 09 juni 2001. Ia memulai karier tarik suara sejak usia dini dengan bergabung dalam grup vokal Golan Junior yang menyanyikan lagu batak. Ia juga pernah mengikuti idola cilik musim 4, namun gagal di tahap audisi. Perjalanannya tidak sampai situ saja di dunia musik ia kembali saat berusia 17 tahun dengan mengikuti ajang indonesia idol dimulai dari indonesia idol (musim 9), indonesia idol (musim10), indonesia idol (musim 11). Tetapi semuanya belum membuahkan hasil. Kemudian ia memutuskan untuk mengikuti kembali ajang indonesia idol (musim 12), hingga berhasil keluar sebagai juara ketiga dan bergabung dengan label Universal Music Indonesia. Dalam perjalanan yang berliku-liku hingga akhirnya ia dapat memiliki album pertamanya dengan judul Rahasia Pertama “Album ini semac...

"Ketika Kenangan Menjadi Luka: Mengenali dan Mengatasi Trauma di Masa Remaja"

Masa remaja adalah fase penting dalam kehidupan, penuh dengan pencarian jati diri dan dinamika emosi. Di balik senyum ceria seorang remaja, seringkali tersembunyi luka batin yang muncul dari pengalaman menyakitkan. Kisah seorang remaja perempuan yang memutuskan merantau sejak duduk di bangku SMP menjadi contoh nyata bagaimana satu keputusan besar bisa menghadirkan perjalanan emosional yang tidak mudah.  Ia memilih tinggal jauh dari orang tua, demi menuntut ilmu dan membangun kemandirian. Namun, tinggal di lingkungan keluarga besar ternyata tak sehangat yang dibayangkan. Ia merasa tidak diperlakukan setara dengan lainnya, seolah selalu ada jarak yang tak kasat mata. Perasaan terasing dan tertekan perlahan mengikis semangatnya. Merasa tak lagi nyaman, ia memutuskan untuk pindah ke asrama saat masuk SMA. Harapannya sederhana untuk menemukan tempat di mana ia bisa merasa lebih bebas dan tenang. Tapi kehidupan di asrama juga tak luput dari tantangan. Ketika teman-teman lain mendapat kun...

Datang dan Pergi

  Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya. ya, kalimat itu selalu terdengar di akhir perpisahan menjadi penutup yang manis bagi cerita yang kadang pahit. Pertemanan yang tak pernah abadi selalu aku rasakan. Kehidupan yang berpindah-pindah membuatku tak pernah menemukan teman yang selalu hadir di sampingku. Aku terbiasa membentuk ikatan cepat, lalu merelakannya lebih cepat lagi. semacam siklus tak berujung yang membuatku mahir beradaptasi, namun lelah secara emosional. Aku memang mengenali banyak orang, tapi tak semuanya menganggapku teman. Mungkin bagiku aku hanyalah latar belakang dari cerita yang sedang mereka jalani. Aku hadir saat dibutuhkan, menjadi telinga saat mereka ingin bersandar. tapi ketika semua kembali baik-baik saja, aku sering kali dilupakan seperti debu di buku yang hanya dibuka saat diperlukan. Sering aku bertanya pada diri sendiri, pakah aku terlalu tersedia? Terlalu mudah percaya, terlalu mudah memberi? Tapi disisi lain, aku juga tahu, itu adalah bagi...