Indah...
Satu kata yang selalu hadir di benakku setiap kali sosoknya terpintas dalam ingatan sesaat. Bukan karena rupa yang menawan saja, tapi karena cerita hidupnya yang mengajarkan arti keteguhan. Ia bukan hanya berjalan dalam diam, namun ia melangkah di antara luka, badai, dan harapan yang tak pernah padam.
Rony Parulian.
Lahir pada 09 juni 2001, suara khasnya tak hanya menggema di telinga, tapi bergetar hingga ke relung hati. Suara yang ia miliki bukan sekedar lantang, tapi penuh jiwa "Rockmantic," begitu orang menyebutnya. Suara yang tak hanya menyanyikan lagu, tapi juga melegukan kisah. Di balik sorotan lampu dan gemuruh tepuk tangan, ada jalan yang tak semua orang tahu. Ia pernah disambut kegagalan, dipeluk oleh kecewa, dan ditinggalkan oleh harapan. Tapi ia memilih bangkit bukan untuk membalas, melainkan untuk membuktikan bahwa yang tulus, tak akan pernah kandas.
Dari seorang pemimpin sederhana, ia menuju panggung besar indonesia idol. Ia bukan hanya hadir, tapi bersinar dan keluar sebagai juara ketiga. Bukan sekedar angka, tapi simbol dari kerja keras dan doa yang tak perah putus. Lahirlah single perdananya "Mengapa" yang membuka awal lembaran barunya. namun tak lama setelahnya cobaan kembali datang. Sebuah foto tersebar, hujatan menghantam, pengikut yang dulu mendukung perlahan mulai menjauh. Tapi seperti hujan yang selalu digantikan pelangi, masa kelam itu pun berlalu.
Ia tak menyerah. justru semakin kuat. Ia menciptakan lagu dengan hatinya sendiri Angin Rindu, Tak Ada Ujungnya, sepenuh hati bersama mas andi rianto. Berduet dengan idolanya lyodra dalam lagu kau selalu di hati, lalu menghadirkan sampai di sini, lagu yang terasa seperti pelukan bagi hati yang pernah patah. kini, ia melangkah lebih jauh lagi. Album perdananya, "Rahasia Pertama", hadir sebagai bukti bahwa luka bisa berubah menjadi karya. Lagu-lagunya bukan hanya indah tapi hidup. Ada jiwa, ada cerita, ada pengorbanan, dan ada cinta.
Perjalanan ini belum selesai. tapi aku bersyukur bisa menyaksikan setiap langkahnya, dari awal yang penuh luka, hingga titik ini yang penuh cahaya. terima kasih telah bermimpi dan membiarkan aku menyaksikan keajaiban itu muncul.
Komentar
Posting Komentar