Masa remaja adalah fase penting dalam kehidupan, penuh dengan pencarian jati diri dan dinamika emosi. Di balik senyum ceria seorang remaja, seringkali tersembunyi luka batin yang muncul dari pengalaman menyakitkan. Kisah seorang remaja perempuan yang memutuskan merantau sejak duduk di bangku SMP menjadi contoh nyata bagaimana satu keputusan besar bisa menghadirkan perjalanan emosional yang tidak mudah. Ia memilih tinggal jauh dari orang tua, demi menuntut ilmu dan membangun kemandirian. Namun, tinggal di lingkungan keluarga besar ternyata tak sehangat yang dibayangkan. Ia merasa tidak diperlakukan setara dengan lainnya, seolah selalu ada jarak yang tak kasat mata. Perasaan terasing dan tertekan perlahan mengikis semangatnya. Merasa tak lagi nyaman, ia memutuskan untuk pindah ke asrama saat masuk SMA. Harapannya sederhana untuk menemukan tempat di mana ia bisa merasa lebih bebas dan tenang. Tapi kehidupan di asrama juga tak luput dari tantangan. Ketika teman-teman lain mendapat kun...
Catatan yang Lupa Ditulis
bisanya semua orang akan selalu memendam perasaannya, namun aku akan tuliskan semuanya disini.